Rabu, 24 Maret 2010

Warga Duri Ingin Pisah dari ENREKANG

Warga Duri Ingin Pisah dari ENREKANG

ENREKANG, BKM -- Keinginan warga Duri untuk memisahkan diri dari Kabupaten Enrekang semakin bulat. Bahkan desakan berpisah itu telah mendapat dukungan dari tokoh masyarakat yang juga mantan pejabat di Enrekang.

Diantaranya HM Lody Sindangan, H Amma Leha dan Banteng, beberapa mantan anggota legislatif dan anggota legislatif terpilih periode 2009-20014. Mereka secara aktif intens melakukan pertemuan yang membahas rencana pemekaran.

Minggu (31/5) kemarin, pertemuan digelar di Gedung Serba Guna Kalosi. Rapat koordinasi oleh pokja persiapan kongres masyarakat Tanah Duri tersebut, sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya di Belajen, Kecamatan Alla, 10 Mei lalu.
Pertemuan dipimpin Ketua Umum Abd Kadir Al Qidri. Yang dibahas sudah memasuki struktur organisasi dan rancangan program masyarakat Tanah Duri.

Tokoh masyarakat di delapan kecamatan dari 12 kecamatan di Kabupaten Enrekang antusias menghadiri pertemuan tersebut. Kedelapan kecamatan itu adalah Alla, Curio, Baroko, Masalle, Buntu Batu, Baraka, Malua dan Anggeraja.
Hartono, Sekjen Pokja Persiapan Kongres Masyarakat Tanah Duri yang ditemui usai rapat koordinasi, mengatakan pertemuan kali ini dalam rangka mengorganisir keinginan masyarakat Tanah Duri untuk berdiri di atas kaki sendiri alias menjadi Kabupaten Tanah Duri.

"Sebelum isu masyarakat yang ingin agar wilayahnya dimekarkan menjadi kabupaten berkembang luas, kami berinisiatif untuk memediasi dalam bentuk diskusi-diskusi. Disini dibahas apa yang menjadi keinginan mereka,'' kata Hartono.
Pada dasarnya, menurut Hartono, keinginan masyarakat untuk memekarkan wilayah karena persoalan pelayanan publik. "Pemekaran itu kan filosofinya untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Jadi wajar kalau masyarakat Duri mendesak dilakukannya pemekaran," terang Hartono.

Diakuinya, persoalan pelayanan selama ini dinilai belum maksimal diberikan kepada masyarakat Duri. Begitu pula potensi alam yang dieksploitasi dan dikelola, hasilnya belum dirasakan secara maksimal oleh warga setempat.

''Pendapatan dari hasil bumi wilayah Duri cukup beras. Sementara yang dinikmati masyarakat setempat sangat minim. Karena adanya diskriminasi dalam pembangunan, warga Duri kemudian meminta untuk berpisah dari Enrekang,'' jelasnya.

Hartono membantah kalau isu pemekaran hanya untuk politik praktis. Ia secara tegas mengatakan jika keinginan masyarakat untuk membentuk kabupaten baru, merupakan gerakan politik intelektual yang dibingkai dengan hati nurani rakyat.

Sebelum pertemuan ditutup, para peserta bersepakat untuk melakukan kongres masyarakat Tanah Duri pada tanggal 13 Juni mendatang. Kegiatan kongres tersebut akan dipusatkan di Kecamatan Anggeraja. ((K14/rus) )

2 komentar:

Anonim mengatakan...

BETUL ITU,,,,,HIDUP MASARAKAT DURY

agusprasodjo.blogspot.com mengatakan...

Ooo to pea, benarkah Duri mau jadi kabupaten sendiri..? bravo To Duri..
Aku pernah kerja di reeling sutera alam di Sudu - Belajen Enrekang th 83 s/d 85. Seluruh wilayah Duri pernah aku datangi kecuali Curio & Malua, terlalu jauh. Masyarakat Duri mengenalku pak Agus.
Salam saya u/ masyarakat Duri
Agus Prasodjo, Jakarta
aprasodjo@ymail.com
http://www.agusprasodjo.blogspot.com

Posting Komentar

BThemes

Religious Myspace Comments

Sponsor

picture widgets
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More